Menurut sejarah, Masjid Jami Lasem yang terletak di jalur utama pantai utara tepatnya di Desa Kauman didirikan pada tahun 1588 dan bergaya arsitektur jawa pada zaman pemerintahan Kadipaten Lasem yakni Adipati Tejakusuma I.
Sejarah berdirinya Masjid Jami Lasem mempunyai keterkaitan dengan masuknya agama islam dan sejarah kota Lasem. sehingga Lasem sendiri sudah dikenal sejak jaman kerajaan Majapahit, tepatnya pada masa pemerintahan Hayam Wuruk.
Disekitar Masjid Jami Lasem terdapat beberapa makam Wali Allah yang pernah menyebarkan Islam di Lasem, Mustaka Masjid Jami Lasem yang diyakini menjadi salah satu mustaka paling tua dalam sejarah peradaban islam di Rembang dan berbagai koleksi barang temuan yang tersimpan rapi di Museum Masjid Jami Lasem.
Berdasarkan pantauan Beritamerdekaonline.com saat berkunjung di Masjid Jami Lasem, Sabtu (11/1/2020) pagi, tampak Mustoka Masjid, yakni koleksi peninggalan dari Masjid Jami Lasem yang terpajang di Pendopo Tejokusuma halaman Masjid Jami’ Lasem. dan terlihat beberapa pengunjung juga peziarah makam yang memasuki kawasan masjid Jami Lasem.
Pegiat budaya Lasem sekaligus pengurus perpustakaan Masjid Jami Lasem, Abdullah Hamid menuturkan dalam tahun 2019 kemarin setidaknya ada sekitar 15 – 20 kunjungan peneliti yang mengunjungi Masjid Jami Lasem.
Penelitian dilakukan dari akademisi berbagai Universitas, seperti Universitas Diponegoro (Undip), Universitas Padjajaran (UNPAD), dan Universitas ternama lainnya. dari kalangan mahasiswa hingga dosen melakukan penelitian tentang koleksi-koleksi yang ada di Masjid Jami dan tentang nilai – nilai sosial dan budaya yang ada di Lasem.
https://www.beritamerdekaonline.com/lasem-menarik-bagi-peneliti-sejarah/
